Powered By Blogger

SELAMAT DATANG...

2 Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Laman

Kamis, 07 April 2011

POLISI GORONTALO MENGGILA.mp4

Sabtu, 26 Maret 2011

santaiiiiii







Sabtu, 29 Januari 2011

MANADO PRAISE CENTRE (KAMIS 27 JANUARI 2011)



HOSANNA MINANGA MINAHASA TENGGARA (25 JANUARI 2011)






Bijak dalam menggunakan waktu


1. Manusia Sekarang

Sahabat, ada 2 jenis manusia yang merugikan. Pertama, manusia kemarin. Manusia jenis ini selalu hidup di masa lalu. Dia senang membanggakan prestasinya di masa lalu. “Dulu saya pacaran sama anak bupati yang sekarang malah jadi bupati menggantikan bapaknya. Coba kalau aku jadi dengan dia?” atau “Seandainya aku tidak pindah bersamamu ke kota, aku mungkin sudah hidup bahagia di kampung halamanku!” merupakan ucapakan khas manusia kemarin.

Kedua, manusia besok. “Tunggu saja, nanti kalau anak-anak sudah besar, aku pasti bisa melayani Tuhan”, “Tenang, Ma, nanti kalau aku diangkat menjadi direktur, aku pasti akan bisa mengajakmu jalan-jalan”, “Besok saja kalau kita punya rumah yang lebih besar, aku pasti akan membereskan semua bukuku” adalah jenis manusia besok.

Sahabat, sebenarnya yang sangat dibutuhkan adalah jenis yang ketiga, yaitu menjadi manusia sekarang. Kita boleh saja menengok ke belakang, tetapi bukan sekedar bernostalgia, tetapi menjadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik. Kita pun boleh saja mengantisipasi masa depan untuk persiapan yang lebih baik, tetapi bukan untuk mencari-cari alasan agar bisa menunda sesuatu. Saat yang tepat untuk berkarya adalah SEKARANG!



2. Apa Kata Alkitab tentang WAKTU ?

Waktu adalah sahabat terbaik manusia. Tak satu pun manusia yang tidak diberikan waktu. Semua orang dari berbagai kalangan, memiliki waktu yang sama setiap harinya. Namun karena ketidakmengertian kita akan pentingnya waktu, akibatnya kita menganggap waktu sebagai hal sia-sia. Sebenarnya, apa kata Alkitab tentang waktu ?



1. Tuhan bekerja sesuai waktu (Pengkhotbah 3:1)

Tuhan mengerti pentingnya waktu. Karena itu, segala sesuatu di dunia ini didesain dengan waktu yang tepat, termasuk di dalamnya hidup setiap orang. Tuhan tidak pernah bekerja di luar waktuNya. Untuk apa pun di bawah langit ini ada waktunya. Itulah yang firman katakan. Karena itu, jika kita tidak mengerti pola kerja Allah dan pandangan Allah akan waktu, kita akan bekerja secara sembarangan dan tidak bisa menghargai waktu-waktu yang Tuhan berikan.



2. Manusia tidak mengetahui waktunya (Pengkhotbah 9:12)

Sepandai-pandainya manusia, ajal adalah satu hal yang masih menjadi misteri. Kita tidak akan pernah tahu kapan kehidupan kita akan berakhir. Yang kita tahu adalah kita diberikan waktu untuk kita isi setiap hari. Waktu Tuhan selalu datang seperti pencuri. Tidak ada hal yang dapat kita lakukan untuk mencegahnya. Bagian kita hanyalah siap dan berjaga-jaga.



3. Mempergunakan waktu yang ada (Efesus 5:16)

Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikan waktu. Dia akan terus berjalan, entah kita siap atau tidak siap. Banyak film menggambarkan bahwa kita bisa kembali ke masa lalu, tapi semua itu hanyalah khayalan belaka. Waktu tidak akan pernah bisa kita kembalikan. Tidak ada apa pun yang bisa kita lakukan selain mempergunakannya dengan baik. Alkitab pun menasihatkan hal yang sama. Tuhan tidak memberi tahu rahasia bagaimana kita bisa menghentikan atau memperlambat gerak waktu. Yang Tuhan katakan adalah kita belajar menggunakannya dengan baik karena hari-hari yang kita lalui ini adalah jahat.



4. Selalu siap sedia dan berjaga-jaga (2 Timotius 4:2)

Sikap berjaga-jaga dan berwaspada sangat penting. Mengapa? Karena sedikit saja kita lengah dalam hal waktu, yang dicuri adalah kehidupan kita. Dan ini tidak bisa kita balikkan kembali. Banyak orang menyesal dengan apa yang ia lakukan di masa lalunya. Ini salah satu contoh betapa sikap berjaga-jaga sangatlah penting. Supaya kita punya hikmat bagaimana kita mampu mengisi waktu dengan benar, sesuai kehendak Tuhan.



5. Kita harus memberi pertanggung jawab (Ibrani 4:13)

Akan ada masanya kita berdiri di hadapan Allah dan mempertanggungjawabkan kehidupan kita, termasuk penggunaan waktu kita. Hidup hanyalah dirajut oleh waktu. Ini salah satu pertanggungan jawab yang penting di hadapan Allah. Ketika kita tidak mampu menghargai waktu, kita tidak akan mampu menghargai kehidupan.



Kelihatan memang sepele, tapi waktu tidak bisa kita biarkan berjalan begitu saja. Kita tidak diberi kuasa untuk menghentikannya. Kita juga tidak diberi tahu rahasia kapan waktu itu akan berhenti. Bagian setiap kita adalah mengisi dan menggunakan waktu sesuai kehendak Tuhan. Siapkah Anda ?



3. Keajaiban Waktu

Setiap kali seorang petani menaburkan benih di tanah, dia pasti sudah bisa membayangkan hasilnya seperti apa. Seiring perjalanan waktu, benih itu bertumbuh dan berbuah. Dari sebutir benih, dia mendapatkan hasil yang berlipat-lipat. Untuk itu, dia harus sabar dan tekun merawat tanamannya. Maka selanjutnya sang waktu yang akan melipatgandakan hasilnya.

Ada keajaiban tersembunyi di dalam waktu. Taburkanlah ragi ke dalam singkong rebus. Biarkanlah sang waktu bekerja, maka Anda akan mendapatkan tape singkong yang empuk dan manis. Jika Anda menyimpan uang di bank, sering perjalanan waktu, Anda akan mendapatkan kembali uang Anda lebih banyak.

Apa yang kita lakukan pada hari ini selalu disimpan oleh sang waktu. Suatu saat nanti dia akan mengembalikannya kepada kita, plus dengan tambahannya. Entah itu hal baik atau hal jahat. Jika kita rajin menumpuk kolesterol, maka suatu saat nanti kita akan mendapatkan berbagai penyakit. Seperti yang dikatakan dalam Hosea, “Umat-Ku menabur angin maka mereka akan menuai badai!” (Hosea 8:7).

Itu sebabnya, penting sekali untuk selalu memikirkan tindakan kita hari ini. Apapun yang kita lakukan (atau yang tidak kita lakukan) hari ini, memiliki pengaruh di masa depan, bahkan mungkin sampai kekekalan. Contohnya, pada masa muda anda tidak mengkonsumsi banyak kalsium. Akibatnya, di usia tua Anda akan menderita osteoporosis atau tulang keropos. “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” (2 Korintus 9:6)



John Maxwell membuat istilah unik :”Begin with the end” atau “mulailah dari akhir”. Maksudnya, sebelum mulai melakukan sesuatu, lebih dulu bayangkanlah seperti apa hasil dari perbuatan kita nanti. Ketika Anda disodori permainan Jigzaw (menyusun potongan-potongan gambar menjadi gambar utuh), maka Anda lebih dulu harus melihat seperti apa gambar hasil akhirnya. Biasanya gambar ini disertakan dalam bungkusnya. Dengan melihatnya, maka Anda lebih mudah menyusun gambar tersebut.



Setiap hari kita selalu dihadapkan pada persimpangan jalan. Kita harus menentukan pilihan. Kita diberi kebebasan untuk memilih jalan hidup, tapi kita tidak bisa menolak konsekuensi dari pilihan tersebut. Ibarat main perosotan, begitu Anda sudah meluncur maka sulit sekali untuk menghentikannya.



Lalu bagaimana kita harus menentukan tindakan hari ini ? Seperti saran John Maxwell, lihatlah pada tujuan hidup Anda. Apakah jalan yang Anda pilih tersebut semakin mendekatkan Anda pada tujuan hidup Anda atau tidak ? Kalau ya, maka pilih jalan tersebut.



Persoalannya, apakah Anda sudah menentukan tujuan hidup Anda ? Kalau belum, maka hidup Anda hanya akan berputar-putar tanpa arah. Hal ini mirip cerita Alice in Wonderland. “Bisakah Anda menunjukkan jalan yang harus saya ambil?” tanya Alice pada sang Kucing, setibanya di persimpangan jalan.



“Itu tergantung kamu mau pergi ke mana”, jawab sang Kucing.

“Saya tidak tahu harus pergi kemana. Kemana saja boleh,” kata Alice.

“Ya kalau begitu, kamu boleh ambil jalan mana pun,” kata sang Kucing (Purnawan).


4. Waktu itu bukan uang

Time is money. Kebanyakan orang mengangguk-angguk setuju bila mendengar pernyataan tersebut. Bukankah memang demikian? Orang membayangkan bahwa waktu hidupnya adalah kesempatan untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya. Karena, bila mereka telah memiliki uang berlimpah, mereka akan bisa membeli apa saja yang mereka inginkan dan menikmati waktu hidup mereka dengan sepuas-puasnya.



Padahal, waktu tidak identik dengan uang. Kalaupun uang itu dimaksudkan sebagai simbol sesuatu yang berharga, simbol itu kurang mengena. Karena waktu jauh lebih berharga daripada uang. Kalau uang hilang, kita masih bisa mencarinya lagi. Namun, kalau waktu yang hilang, bagaimana kita akan mendapatkannya kembali ?



Dan, waktu kita juga bukan hanya untuk mencari dan kemudia membelanjakan uang. Ada hal-hal lain, yang tak bisa digantikan dengan uang, yang dapat kita lakukan dengan waktu yang dipercayakan kepada kita. Karenanya kita perlu mengelola waktu kita secara arif dan seimbang. Kalau tidak, sekalipun kita berkelimpahan uang, jangan-jangan kita mesti mengorbankan perkara lain yang jauh lebih berharga.



Waktu adalah salah satu karunia Tuhan yang perlu kita pertanggungjawabkan pemakaiannya. Secara garis besar paling tidak ada tiga macam penggunaan waktu. Prinsip penggunaan waktu ini bahkan tercantum sebagai salah satu dari Sepuluh Perintah Tuhan. Ini bukan sebuah prinsip yang usang, melainkan tetap berlaku sepanjang masa.



Pertama, waktu untuk bekerja. Tuhan menetapkan manusia untuk bekerja selama enam haru dalam seminggu untuk mencari penghasilan. Orang yang berfilosofi time is money akan menganggapnya sebagai pembatasan yang tidak perlu. Namun, orang yang harus bekerja lebih dari enam hari setiap minggu berarti dia harus meninjau kembali metode kerja atau tujuan hidupnya. Kita mesti memastikan bahwa kita bukan hidup untuk melayani uang, melainkan melayani Tuhan.



Kedua, waktu untuk beristirahat. Ya, prinsip hari Sabat tetap berlaku selama kita belum bermutasi menjadi superman. Tubuh kita bukan mesin, dan Sabat adalah kesempatan istimewa bagi kita untuk rileks, beristirahat dan memulihkan diri. Sabat diberikan untuk melepaskan kita dari beban rutinitas pekerjaan sehari-hari, agar kita dapat disegarkan kembali. Hari istimewa ini terutama juga kita dedikasikan sebagai waktu khusus untuk menyembah Tuhan dan merayakan kebaikanNya.



Ketiga, waktu untuk melayani. Tuhan Yesus mengingatkan, Sabat itu dikaruniakan bagi manusia, bukan manusia dijadikan untuk hari Sabat. Sabat semestinya bukan menjadi pembatasan yang membelengg, melainkan pembebasan yang menggairahkan. Yesus melanggar adat-istiadat yang melumpuhkan makna Sabat, dan menggunakan hari istimewa itu untuk melayani sesama. Ya, kita perlu meluangkan waktu untuk mengjangkau, membina hubungan dan melayani orang-orang di sekitar kita.



Begitulah. Waktu itu bukan uang. Waktu itu karunia Tuhan yang tak terkira nilainya, dan Tuhan mau kita memakainya untuk beribadah kepada Tuhan dan melayani sesama dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. (Arie Saptaji)



5. Bijak Menggunakan Waktu

Seorang reporter koran yang baru bekerja dimarahi atasannya. “Mengapa engkau menulis berita kemarin?” tanya atasannya dengan jengkel. “Lho, Pak, setahu saya, banyak orang yang suka nostalgia!”

Setiap kita mempunyai waktu yang sama : 24 jam sehari. Tidak kurang tidak lebih. Yang membedakan antara orang yang satu dengan yang lain adalah PENGGUNAANNYA. Ada orang yang bisa memakai waktu dengan bijak. Ada yang sembrono.

Di toko buku banyak buku yang mengajar kita mengenai manajemen waktu. Namun, sebenarnya, kita bisa belajar manajemen waktu dari Buku di atas segala buku dan Kitab di atas segala kitab, yaitu Alkitab. Firman Tuhan mengajarkan prinsip-prinsip manajemen waktu dengan baik.



Pertama, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk ada pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam” (Pengkhotbah 3:1-2). Firman ini menunjukkan bahwa waktu tidak bisa diperlambat maupun dipercepat. Meskipun zaman sekarang, banyak barang-barang instan mie, nasi instant, kopi instant, cetak foto ditunggui, bahkan bayi instan (he, he, he) namun alam punya aturan sendiri. Tuhan telah menetapkan waktu yang terbaik bagi setiap ciptaanNya. Bayi yang dilahirkan premature maupun yang terlalu lama di perut juga tidak baik. Oleh sebab itu, kita harus taat azas.



Kedua, waktu kita terbatas. “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap” (Mazmur 90:10). Kita diciptakan untuk satu tujuan, yaitu memuliakan Tuhan dengan seluruh keberadaan diri kita, termasuk waktu kita.



Ketiga, karena terbatas, kita harus memakai waktu kita seefektif dan seefisien mungkin. “Saya sungguh menyesal tidak bisa mendampingi anak-anak saya ketika masih kecil. Saat mereka sudah lulus dari college, terasa ada jarak yang memisahkan kami,” ujar seorang ibu di Jakarta yang anak-anaknya kuliah ke Amerika sejak SD. Dia kehilangan waktu membesarkan anak-anaknya. Jangan sampai orang-orang tak bertuhan yang membesarkan anak-anak kita. Seorang petinggi komunis pernah berkata, “Berikan sembilan tahun pertama usia anak Anda kepada kami, maka seumur hidupnya mereka akan menjadi komunis!” Ucapannya itu harus kita lawan dengan membekali mereka Firman Tuhan sejak usia dini. Ingat peringatan Firman Tuhan : “Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Efesus 5:15-16). “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada” (Kolose 4:5).



Sahabat, ada tiga tips sederhana untuk menggunakan waktu.

   1. Rencanakan waktu Anda dan kerjakan sesuai waktunya. Orang yang gagal membuat rencana sebenarnya sedang merencanakan kegagalannya sendiri.
   2. Kerjakan satu kali setiap saat. Sebuah weker yang merasa berat karena harus mengayunkan jarum detiknya bertahun-tahun sebenarnya hanya perlu berayun satu kali setiap detik. Pekerjaan yang dicicil akan jauh lebih ringan ketimbang ditumpuk.
   3. Ambil waktu setiap saat untuk mengucap syukur kepada sang pemberi waktu, yaitu Tuhan sendiri. Jika ketiga hal ini kita lakukan secara konsisten, kita akan bisa menjadi pengelola waktu yang baik.

DOA PAPI BUAT VALERIE & ASHLEY


Oh Bapa Sorga, jadikanku orang tua yang baik,
Ajarkan aku untuk mengerti  anak-anakku  dan menjawab semua pertanyaan mereka dengan lembut.
Cegahlah aku dari menggaggu mereka atau menentang mereka.
Jadikan aku sopan kepada mereka sebagaimana aku menginginkan mereka sopan kepadaku.
Jauhkanlah aku dari menertawakan mereka dari kesalahan-kesalahannya.
Atau menggunakan cara mempermalukan atau mengolok-olok mereka bila mereka membuatku kesal.
Jangan sampai aku menghukum mereka untuk kepuasanku sendiri atau menunjukan kuasaku,.,.,.,
Tuhan bimbinglah aku waktu demi waktu agar aku dapat menunjukan dengan segala yang kukatakan dan
kulakukan bahwa kejujuran menghasikan kebahagiaan.
Jauhkanlah sifat jahat dalam diriku. Dan bila aku merasa jengkel tolonglah aku, oh Tuhan untuk menahan lidahku.
Kiranya aku senantiasa ingat bahwa anak-anakku adalah anak-anak dan bahwa aku tidak boleh mengharapkan dari mereka pertimbangan orang dewasa.
Jangan biarkan aku merampas kesempatan mereka untuk menantikan diri mereka sendiri dan membuat keputusan-keputusan.
Berkatilah aku dengan kebesaranMu untuk mengabulkan semua permintaan mereka yang baik dan layak,  serta keberanian untuk menolak hal-hal istimewa mereka yang aku tahu berbahaya bagi mereka.
Jadikan aku adil,
Jujur dan
Baik
Dan layakkan aku oh Tuhan, untuk di kasihi dan dihormati serta ditiru oleh anak-anakku.
Dalam namaMu yang kudus Tuhan Yesus Kristus kupanjatkan doaku ini.........
AMIN
Manado 25 Januari 2011

Minggu, 23 Januari 2011

Ibadah Natal Kakas