Powered By Blogger

SELAMAT DATANG...

2 Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Laman

Rabu, 21 April 2010

preise song ashley valerie. Roy Lengkoan

Selasa, 20 April 2010

khotbah kristen. Ev Roy Lengkoan

Pria Menarik di Mata Wanita!

Pria yang menarik, tidak harus selalu tinggi besar, tidak harus selalu sukses dalam bisnis, juga tidak harus berduit banyak melebihi berat badan, tetapi bisa membuat wanita merasa senang, membuat wanita merasa ingin mendekat, dan juga tulus hati.

Sebenarnya wanita menuntut pria, bukanlah harus selalu memiliki segala pesona dan keunggulan seorang pria, tetapi ada satu hal, seorang pria harus hidup dengan harga diri, dalam hati seorang pria harus ada seorang wanita yang lebih penting dibandingkan dengan pekerjaannya, teman, pergaulan dan lain sebagainya.
Melihat pria-pria di sekitar kita, ada yang setelah berduit lupa akan jalinan cinta suami istri, putus hubungan dengan orang tua, pria semacam ini tidak ada yang mengagumi. Ada juga yang setelah naik pangkat lupa akan segalanya, pria yang memandang sebelah mata pada orang lain, juga tidak akan mendapatkan senyuman dari orang lain. Mengapa demikian? Karena ia tidak berperasaan.

Pria yang menarik mengerti bahwa begitu ia keluar dari rumah ia adalah seorang Direktur, seorang General Manager, seorang pemimpin, bahkan merupakan seseorang yang statusnya lebih tinggi lagi, tapi setelah pulang ke rumah dia hanya tahu bahwa dirinya adalah suami bagi seorang istrinya di rumah, adalah seorang ayah dari anak-anaknya, adalah anak dari orang tuanya, dan hanya status inilah yang kekal.

Maka tidak perlu didesak, dia juga akan pro aktif pergi ke supermarket untuk belanja sayur-sayuran, juga memasak sendiri, tanpa peduli ia akan rugi jika membeli sayuran seorang diri, tak peduli kalau dirinya bukan ahli masak. Selain itu, pada saat mood-nya sedang baik, diam-diam ia akan menggendong istrinya sekedar berputar-putar hingga nafasnya tersenggal-senggal dan keringat bercucuran, tapi ia dapat merasakan kebahagiaan.

Pria yang menarik ada kalanya juga bisa membuat wanita marah, mungkin juga tak akan mengakui kesalahannya, tapi menghadapi wanita khususnya dalam menghadapi celaan istrinya sendiri, ia tidak akan membanting pintu dan pergi begitu saja, tidak peduli itu dibuat-buat atau tidak. Dia akan menerima omelan dengan ‘patuh’, tidak membantah karena di dalam hatinya sudah ada jawaban.

Biarkan saja sang istri terus mengomel, setelah mengomel sang istri akan mencaci maki, setelah mencaci maki dia akan menangis, lalu setelah menangis dia akan kembali tertawa. Setelah sang istri selesai mencaci maki hingga kemudian mulai tertawa, sang pria akan mulai ‘tidak patuh’ lagi, sebab kini kesempatan bagi pria telah tiba. Tentu saja, saat itu, bagi wanita, sang istri, pria ini sudah tidak bersalah lagi.

Pria yang menarik bisa mengerjakan pekerjaan yang sangat besar, bisa bekerja keras demi pekerjaannya, bisa membela temannya demi keadilan, tapi di hadapan wanita dia sangat bijaksana, tidak akan berbuat hal sekecil apa pun yang bisa membuat wanita sedih, tidak akan melakukan hal sekecil apa pun yang dapat membuat wanita memandang rendah dirinya.

Sebab ia mengerti, dengan melakukan pekerjaan sebesar apa pun juga ia tidak akan bisa mendapatkan dunia, akan tetapi jika membuat seorang wanita sedih, membuat seorang wanita memandang rendah dirinya, apalagi wanita tersebut adalah wanita tambatan hatinya, maka ia akan kehilangan seluruh dunianya. Prinsip ini sebenarnya tidak mendalam, tidak mampu mendapatkan cinta seorang wanita, tidak dihargai dan dikagumi wanita, apalah artinya?

Manusia hidup di dunia ini, sangat sulit mencapai taraf mendapatkan "ikan dan telapak beruang" secara bersamaan, sebagai seorang pria juga demikian. Jadi dalam kehidupan ini tidak peduli apa pun yang kurang dalam hidup kita, tidak peduli masih harus melakukan hal apa pun, apa pun yang kurang dalam diri seorang pria, ada satu hal yang paling baik untuk selalu diingat, yaitu jadilah pria yang menarik.

Jadi seorang pria yang menarik dan bermoral, di dalam pandangan seorang wanita, mungkin adalah pria yang terbaik.

tertawa

Tertawa ternyata memberi manfaat pada terapi penyembuhan. Manfaat dari tertawa tersebut telah dikukuhkan dalam pengobatan modern sebagai seni terapi mengurangi stress. Kita belum sepenuhnya memahami mengapa tertawa bisa mendatangkan kesembuhan, namun, kita memang tahu bahawa orang yang tertawa akan lebih cepat sembuh.

Kalau digambarkan dengan kurva simetri, maka usia puncak dari ‘kurva tertawa' ini terletak pada usia empat tahun. Saya tidak tahu apakah Allah berada di belakang kurva simetri ini, namun anak berusia empat tahun tertawa setiap empat menit, atau empat ratus kali sehari. Sebaliknya, orang dewasa hanya tertawa lima belas kali sehari. Kalau kita mengikuti anak berusia empat tahun kemanapun ia pergi dan ikut tertawa setiap kali mereka tertawa, hal-hal positif akan terjadi pada tubuh maupun spirit kita. Tertawa bisa menurunkan denyut nadi serta tekanan darah, dan nampaknya bisa meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Seorang psikiatris merekomendasikan tiga puluh menit terapi tertawa setiap hari. Sebagian menyebutnya "jogging batin". Seorang ahli peneliti tertawa lainnya menyebutkannya sebagai suntikan otak.

Kemampuan untuk bisa menertawakan diri sendiri mungkin merupakan hal yang paling bernilai. "Berbahagialah mereka yang bisa menertawakan diri mereka sendiri, karena rasa geli yang menimbulkan rasa geli tak akan pernah berhenti dari hati mereka."

Sebagai tambahan, menertawakan masalah-masalah kita sendiri bisa merupakan cara untuk meletakkan masalah itu pada perspektif yang tepat. Seseorang, setelah terjadi angina topan di Florida bagian selatan yang menghancurkan rumahnya, menaruh tanda di depan halaman rumahnya "Open House" (biasanya tulisan seperti itu menunjukkan bahwa rumah yang bersangkutan akan dijual, dan calon pembeli boleh melihat-lihat ke dalam rumah itu). Tindakan itu tidak menolongnya membangun rumah kembali, namun, itu pasti menolongnya mengatasi badai kehidupannya.

Dalam Mazmur 2: 4 dituliskan "Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa." Jika Tuhan yang menciptakan langit dan bumi saja tertawa, lalu kenapa kita harus sok jaim (jaga image- red). Yuk tertawa... sehat loh...